Membeli rumah melalui kredit kepemilikan rumah (KPR) bisa jadi cara
untuk memiliki rumah impian dengan dana terjangkau dan dalam waktu
cepat. Namun, jika kurang perhitungan, tentu dapat menimbulkan beban di
kemudian hari.
Masalah sering terjadi adalah kesulitan dalam
membayar cicilan. Ini bisa terjadi, terutama jika jumlah cicilan KPR
yang harus dibayar setiap bulan di luar kemampuan keuangan. Untuk
menghindarinya, ada beberapa langkah bisa Anda lakukan seperti dilansir
dari Kompas.com berikut ini:
Jumlahkan penghasilan
Langkah
pertama adalah menjumlahkan semua penghasilan sebulan Anda. Jika Anda
sudah berkeluarga dan keduanya bekerja, maka jumlahkan penghasilan Anda
berdua. Misalnya, pendapatan suami Rp 6 juta/bulan dan istri Rp 4
juta/bulan, maka total pendapatan (kotor) per bulan Rp 10 juta.
Hitung pengeluaran rutin
Langkah
kedua adalah menghitung pengeluaran rutin per bulan. Ini mencakup
pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan pangan, sandang, pendidikan dan
kesehatan.
Jika saat ini Anda sudah memiliki hutang yang berjalan,
dengan kewajiban pembayaran cicilan hutang bulanan, maka otomatis bank
akan memasukkan sebagai pengeluaran rutin dan mengurangi jumlah pinjaman
dan besar cicilan yang bisa diberikan berdasarkan penghasilan Anda. Hal
ini disebabkan kewajiban yang berjalan tadi sudah mengurangi kemampuan
Anda membayar cicilan hutang bulanan selanjutnya.
Berapa cicilan KPR yang ideal?
Jika
semua sudah Anda hitung, kini Anda tinggal mengurangi pendapatan total
per bulan dengan biaya rutin bulanan dan hutang yang sedang berjalan.
Hasil dari pengurangan tersebut, yang merupakan penerimaan bersih,
dikali dengan 70 persen. Angka 70 persen merupakan rasio cicilan kredit
maksimal yang aman bagi debitur.
Sebagai gambaran, jika pendapatan
suami dan istri Rp 10 juta per bulan, sedangkan pengeluaran rutin dan
hutang yang sedang berjalan Rp 7 juta per bulan, maka cicilan KPR yang
ideal adalah 70 persen x (Rp 10 juta - Rp 7 juta) = Rp 2,1 juta/bulan.
Angka Rp 2,1 juta merupakan jumlah angsuran pokok dan bunga. (as)
No comments:
Post a Comment
Mohon Berikan Komentar Yang Berkualitas dan Membangun