Peluang dan Risiko Bermain Valas

Berinvestasi pada mata uang asing (foreign exchange/forex)  bisa menguntungkan, tapi bisa pula bikin buntung alias merugi jika kurang perhitungan.

Tejasari, penasihat keuangan independen dan pendiri Tatadana Consulting,  membagi dua macam investasi valas yaitu kontrak berjangka mata uang asing (forex futures) dan forex tunai keras.
Investasi pada forex keras, tuturnya, biasanya dilakukan ibu rumah tangga secara tradisional dengan mengalokasikan dana menganggur untuk membeli mata uang asing seperti dolar AS, dolar Singapura, ringgit Malaysia, euro, real Arab, dll. Risiko dari jenis investasi ini minimal, kata Tejasari. Paling-paling kerugian karena perubahan nilai tukar saja.


Jocelyn Pantastico, pendiri situs keuangan LiveOlive.com, mengatakan ada dua tujuan orang yang memiliki forex tunai,  yaitu berlibur dan menyekolahkan anak keluar negeri.

Sedangkan untuk jenis investasi forex futures, Tejasarimewanti-wanti bahwa risikonya tinggi. Forex futures  bisa habis sama sekali dalam waktu cepat jika salah prediksi. Potensi risiko itu muncul terutama jika nilai mata uang naik atau turun terlalu tajam.

Ini belum lagi jika dibarengi dengan fasilitas pinjaman margin yang terlihat menggiurkan tetapi ternyata berisiko lebih besar. Fasilitas margin adalah pinjaman yang memungkinkan investor meminjam dana kepada perusahaan pialang, dalam hal ini broker valas sehingga memungkinkan transaksi dengan nilai di atas modal dasar yang dimiliki.

Keuntungan dalam transaksi itu akan membuat investor mampu meraup return (pengembalian) investasi yang berlipat, bahkan bisa di atas jumlah modalnya. Namun potensi ruginya juga sangat besar.

Tips bermain valas menurut Jocelyn:
-         Menukar valas di gerai money changer biasanya lebih menguntungkan bagi investor karena nilai penukaran lebih tinggi dibandingkan bank.
-         Untuk investasi valas dengan tujuan berlibur ke lebih dari satu negara tujuan, lebih baik menginvestasikan dana ke satu mata uang utama yang diterima umum.

Tips Tejasari:
-         Risiko forex  futures sangat tinggi, bahkan invetor harus siap kehilangan sebesar 90% dari total dana investasi.
-         Investor sebaiknya mengalokasikan hanya sebagian kecil dana menganggur (idle money) yaitu di bawah lima persen di jenis investasi itu.
-         Jangan mudah tergiur dengan potensi return tinggi tanpa mempelajari dulu investasi itu secara seksama.

 

 

No comments:

Post a Comment

Mohon Berikan Komentar Yang Berkualitas dan Membangun