KOMPAS.com – Anda pernah dengar istilah gaji tujuh
koma? Maksudnya bukan gaji sebesar Rp 7 juta, tetapi, tanggal 7 sudah
“koma”. Tentu, hal ini bukan karena gaji orang tersebut di bawah upah
minimum, tetapi karena gaya hidup besar pasak daripada tiang.
Dasar dari koma yang Anda alami ini sebenarnya adalah pengelolaan keuangan yang salah. Robert Pagliarini, MSFS, CFP, penulis The Six-Day Financial Makeover dan presiden Pacifica Wealth Advisors, Inc., menawarkan sebuah sistem untuk mengontrol keuangan Anda:
Buat laporan pengeluaran
“Satu-satunya cara untuk mengawasi keuangan adalah dengan memeriksa,
kemana perginya uang Anda,” ujar Pagliarini. Catat apa saja pengeluaran
Anda selama seminggu. Kebanyakan orang, menurutnya, tidak akan kaget
melihat pengeluaran yang besar seperti sewa rumah, bensin, atau
asuransi. Justru orang lebih syok ketika melihat banyaknya pengeluaran
kecil-kecilan seperti nonton film, ngopi bareng teman, atau memborong
DVD. Setelah diakumulasi, jumlahnya jadi banyak juga!
Terapkan manajemen amplop
Sebagian orang menjalani metode yang kerap dianggap kuno ini. Tiap
minggu, ambil sejumlah uang dari ATM atau bank (sesuai dana Anda, atau
kurang dari itu), lalu bagi-bagi sesuai kebutuhan. Belanjakan uang
hanya dari dana tersebut selama seminggu. Anda pasti tak menyangka
berapa banyak yang bisa Anda hemat dengan cara ini.
Tunda pengeluaran
Ada beberapa jenis pengeluaran yang dapat ditunda sementara. Misalnya,
menunda liburan atau tukar tambah mobil baru. Dengan menunda
pengeluaran seperti ini, Anda akan mendapat tambahan uang untuk
keperluan yang lebih mendesak.
Batalkan
Batalkan pengeluaran yang tidak Anda manfaatkan. Misalnya, Anda
mendaftar jadi anggota pusat kebugaran, tetapi tak pernah menggunakan
keanggotaan Anda. Sudahlah, bersikap realistis saja. Jika olahraga
memang belum jadi prioritas Anda, lebih baik memanfaatkan uang membership
untuk keperluan lain. Hal yang sama bisa Anda terapkan untuk biaya
ekstra saluran tambahan dari TV berbayar yang tak pernah Anda tonton.
Kurangi
“Setiap pengeluaran yang Anda batalkan adalah tabungan ekstra dalam
dompet Anda,” ujar Pagliarini. Misalnya Anda punya kebiasaan makan
bersama keluarga besar pada Minggu siang. Anda bisa mengurangi tradisi
ini dengan makan bersama hanya dua minggu sekali. Cara lain tetap makan
bersama tiap minggu, namun dengan memilih restoran yang tidak begitu
mahal.
Sumber: Kompas female
No comments:
Post a Comment
Mohon Berikan Komentar Yang Berkualitas dan Membangun